BAB II Ruang
lingkup ilmu pengetahuan alam
A.
ALAM
SEMESTA
Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang
mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.
Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Konsep pemikiran manusia
tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan
astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori
egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi
oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu
Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam
semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti
tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah
sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak
kumpulan bintang di alam semesta.
Teori asal mula alam semesta
A.
Teori ledakan
Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal
sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia
menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada
pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik
ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang
keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek
atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul
dengan pemecahan soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak
tidak berperan bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel terbang
saling menjauhi dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan
itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar
bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada
saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.
Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan
dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik
perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling
menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular
mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin
Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson, mengemukakan
bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan
menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya
Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang panjang.
Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira
sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori
Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.
B.
Teori Keadaan Tetap
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup
untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan
beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain,teori keadaan
tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa
–asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang
sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi
“sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu.
Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang
menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori
keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam
ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk
guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru
itu ialah hydrogen, yaitusumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang
angkasa yang tampaknya kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab
hal ini rupanya melanggar salah satu hukum.
Galaksi
Langit dihiasi bintang-bintang yang jumlahnya
tak terhitung, yang bisa diamati dengan mata telanjang maupun teropong bintang.
Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan
di angkasa. Dari penjelasan Ismail al-Juwasy tersebut dapat kita katakan
bahwa galaksi tak ubahnya bak sekumpulan anak ayam yang tak mungkin untuk
dipisahkan dari induknya. Di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya.
Sama halnya bintang-bintang di angkasa sana mereka tak mungkin gemerlap
sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya.
Galaksi yang sering kita
dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita cermati
agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar diumpamakan
dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang
bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit.
Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat
nyamuk jikadilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari
samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini
dibuktikan dengan ukannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan
lebar 10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat
galaksi.
Selain galaksi Bimasakti kita
juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata telanjang ataupun dengan alat.
Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar
dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar daripada Milky way.
B.sistem tata surya
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan
planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid.Tata
surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu
bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal dengan sembilan
planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet tersebut terbagi dua
bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang
dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang
tereliminasi– termasuk planet luar.
·
Matahari adalah
bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik pada gugusan galaksi bima
sakti maupun galaksi andromeda. Matahari adalah sebuah bintang karena mathari
memancrkan cahaya yang dihasilkan sendiri. Matahari dapat memancarkan cahaya
dan panas yang amat sangat besar energinya karena dihasilkan dari reaksi fusi
nuklir penggabungan inti atom hidrogen.
·
Kata planet
berasal dari bahasa yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini
disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah
benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan
beredar mengelilingi bintang(matahari). Sebagian besar planet mempunyai
pengiring atau pengikut yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.
·
Bumi
memiliki Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil. Sedangkan antarkutub
7.900 mil. Berat jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.Inti dalam bumi
tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan lapisan
lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71%
muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa
gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil.
·
Satelit adalah
benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit
bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang.
·
Asteroid
adalah sebuah benda langit yang relatif kecil dan tidak
aktif. Struktur badannya tersusun dari batu, karbon, dan logam. Sama seperti
benda langit lain, dia juga mengorbit matahari.
·
komet
adalah sebuah benda
langit yang relatif kecil dan kadang-kadang aktif. Struktur badannya tersusun
oleh debu dan es. Ketika dekat dengan matahari dia akan kelihatan mempunyai
ekor yang terbentuk dari gas dan debu. Fenomena ekor pada komet ini terjadi
karena radiasi dan angin dari matahari terhadap inti komet tersebut. Oleh
karena itu, ketika komet sedang berada dekat matahari maka dia akan
mengeluarkan ekor sedangkan pada posisi jauh dari matahari tidak mengeluarkan
ekor. Sehingga pada posisi jauh dari matahari maka sangat sulit untuk
membedakan antara komet dan asteroid, karena sama-sama tidak mempunyai ekor.
·
Sebuah meteoroid yang masuk ke atmosfir bumi yang
mengakibatkan dia panas dan bercahaya disebut dengan “meteor”. Meteor disebut
juga dengan bintang jatuh. Sedangkan meteoroid yang mampu mencapai dan menabrak
tanah di permukaan bumi disebut dengan “meteorit”.
C.
Teori-teori Terbentuknya Bumi
Bumi bukanlah benda di
jagat raya yang muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang sempurna. Bumi
terbentuk melalui proses yang panjang dan terus berkembang hingga terbentuk
sekarang ini. Para ilmuwan berpendapat bahwa proses pembentukan Bumi sudah
dimulai sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu. Planet Bumi bermula dari awan
raksasa yang selalu berputar di antariksa. Awan raksasa tersebut akan membentuk
bola-bola yang menarik butir-butir debu dan gas. Bola-bola debu dan gas inilah
awal mula terbentuknya Bumi, planet-planet, serta bulan-bulan lain.
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk.
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk.
sumber:
www.saly-enjoy.blogspot.com
www.wikipedia.com
www.putrysandra.blogspot.com
www.indonesiacerdas.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar