Rabu, 23 Oktober 2013

FENOMENA ADIKSI YANG TERJADI SEBAGAI DAMPAK INTERAKSI MANUSIA DAN INTERNET

NAMA: MUHAMMAD ASYKUR ROIS
KELAS: 2PA08
NPM: 14512894

PENGERTIAN ADIKSI
Pada awalnya pengertian addiction hanya ditunjukan pada kasus penyalahgunaan obat-obatan (eg. Walker 1989), seperti definisi yang diungkapkan oleh American Psychiatric Association’s diagnostic and Statistic Manual of Mental disorders yang menjelaskan addiction sebagai  suatu ketergantungan secara fisik terhadap zat kimia yang mengakibatkan withdrawal symptoms jika zat tersebut tidak dikonsumsi.

CONTOH KASUS INTERNET ADDICTION
Di kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dengan yang namanya "internet". Tapi sebenernya internet itu apa sih? Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Biasanya internet digunakan untuk mempermudah kita dalam mencari informasi yang kita butuhkan di kehidupan sehari-hari. Contoh: kita ingin mencari suatu materi pelajaran, kita bisa mencarinya menggunakan internet dengan bantuan google.
Selain itu, kadang internet digunakan sebagai teman kita untuk melepas kejenuhan yang ditimbulkan oleh padatnya aktifitas yang kita lakukan setiap harinya. Contohnya kita memanfaatkan internet untuk bermain game baik online maupun offline dan kadang hal ini kita lakukan tidak hanya sekali saja tapi berulang kali dan bisa menimbulkan kecanduan.

Kecanduan internet atau yang biasa kita sebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD), menurut Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sidney antara lain:
1. Selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu efektif yang ada.
2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.
4. Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.

Game online adalah media elektronik yang menyuguhkan berupa tampilan gerak, warna, suara yang memiliki aturan main dan terdapat level tertentu, yang bersifat menghibur dan bersifat adiktif. Secara operasional game online adalah sebuah permainan yang memiliki konsep permainan yang menarik, memiliki gambar tiga dimensi dan memiliki efek-efek yang luar biasa.
Game online adalah game yang menggunakan network komputer atau internet. Kecanggihan teknologi yang disajikan dalam permainan jaringan ini, seorang gamer bisa bertemu dengan gamer lain di seluruh dunia yang berada jauh sekalipun. Game dengan fasilitas online via internet menawarkan fasilitas lebih dibandingkan dengan game biasa (video game) karena para pemain itu bisa berkomunikasi dengan pemain lain diseluruh penjuru dunia melalui media chatting.
Adiksi terhadap game online adalah kesenangan bermain game karena memberi rasa kepuasan tersendiri, sehingga ada perasaan untuk mengulangi lagi kegiatan yang menyenangkan ketika bermain game online.
Fenomena kecanduan game online di Indonesia khususnya sudah sangat meluas dan ini terjadi baik mulai dari anak TK hingga orang-orang yang sudah kerja sekalipun. Fenomena ini bisa kita temukan di warnet-warnet dekat rumah kita. Banyak dari pelajar-pelajar tersebut menghabiskan waktu libur sekolah atau waktu senggangnya untuk bermain game online. Biasanya mereka bermain game online sekitar 2-3 jam ataupun bisa lebih.
Kadang kecanduan game online memberikan dampak yang buruk bagi penggunanya. contoh: pengguna game online rela tidak masuk sekolah hanya karena mereka ingin bermain game online, atau mereka rela menghabiskan uang jajan mereka untuk membeli voucher game online. Selain itu kecanduan bermain game online membuat interaksi bersama dengan keluarga menjadi sangat berkurang.
Menurut Margaretha Soleman, M.Si, Psi dampak kecanduan game online dari segi psikisnya, yaitu perilaku menjadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang dilihat dan yang dimainkan di game online. Selain itu membuat kita menjadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan kita.
Berhubungan dengan intrapersonal (asal kata intra dan personal) atau yang bisa kita sebut dengan pencitraan diri, ketika seseorang telah mengalami yang namanya kecanduan, maka orang tersebut akan sulit untuk memberi tahu kepada dirinya kalo dirinya sedang mengalami yang namanya kecanduan dan biasanya mereka tidak menyadarinya. Peran serta orangtua dan teman-teman di lingkungan ia tinggal dapat membantu mengurangi kecanduan khususnya disini dalam bermain game online.
Dari hal di atas kita bisa ambil kesimpulan kalau penggunaan internet yang berlebih (dalam hal ini bermain game online) itu bisa menyebabkan kita menjadi kecanduan dan apabila kita sudah candu dalam menggunakan internet, banyak hal negatif yang muncul seperti lupa waktu, tidak peka terhadap lingkungan kita dll.

http://sandyajizah.blogspot.com/2013/01/addiction.html
 

 

 

Rabu, 09 Oktober 2013

PERAN SOSIAL DALAM PENGGUNAAN INTERNET TERUTAMA BERKAITAN DENGAN PROSOSIAL

Prososial
Prososial atau perilaku prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain. Kemudian, perilaku prososial merupakan semua jenis tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain selain diri sendiri, seperti bekerja sama, berbagi, dan menghibur atau sama saja dengan tolong menolong. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.
 
Dampak Negative Dalam Penggunaan Internet
      1.      ANTISOSIAL
Tidak diragukan lagi, kini orang makin lebih sering menggunakan media sosial. Dengan komputer, tablet, smartphone dan ponsel, media sosial dapat dijangkau. Biaya langganan internet mobile yang semakin murah membuat cuap-cuap di media sosial semakin menjadi-jadi. Aplagi bagi kalangan tertentu, bermedia sosial memberikan sensasi lebih karena mungkin bisa mencitrakan diri lebih baik dan mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Interaksi pengguna media sosial, khususnya Twitter yang setiap hari saya ikuti, mungkin sebuah interaksi yang tanpa henti. Sedari pagi, siang, sore, malam hingga dini hari kemudian pagi lagi, media sosial Twitter riuh rendah dengan berbagai kejadian. Ada yang melakukan perang, menjelekkan pihak-pihak tertentu yang tidak disukainya atau tidak disukai oleh orang yang membayarnya. Ada yang sangat agresif menyerang pihak atau pengguna media sosial lainnya dengan berbagai tweet atau komentar. Orang yang kecanduan menggunakan internet biasanya dia akan sibuk dengan dirinya sendiri dan dia lupa akan kegiatan pergaulan sosialnya diluar.

      2.      PORNOGRAFI
Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.

      3.      GAMBING
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang ini semakin marak, bahkan perjudian di internet diatur dengan sedemikian rupa sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.

      4.      DEINDIVIDUASI
Menurut Festinger, Pepitone & Newcomb, deindividuasi adalah keadaan hilangnya self awareness dan evaluation apprehension terhadap diri sendiri dalam situasi kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan perhatian dari individu.Deindividuasi juga merupakan proses hilangnya kesadaran individu karena melebur didalam kelompok (pikiran kolektif).Keadaan deindividuasi ini dapat membawa individu pada perilaku yang melanggar norma, seperti membakar orang hidup-hidup, serta memutilasi orang. keadaan ini biasanya juga terjadi di kota-kota besar yang padat penduduk. Peningkatan anonimitas di daerah padat penduduk itu menyebabkan timbulnya norma yang membolehkan vandalisme. Menurut Lorenz, deindividuasi dapat mengarahkan individu kepada keleluasaan dalam melakukan  agresi sehingga agresi yang dilakukan bisa lebih intens.