BAB I
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
1. Secara sederhana
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
2. Prof.Dr.Harsya
Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu :
Ilmu-ilmu Alamiah (
natural science )
Ilmu
ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah.
Ilmu-ilmu Sosial (
social science )
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
Pengetahuan budaya (
the humanities )
Pengetahuan
budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
3. Penyajian mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
4. Dua masalah pokok bisa dipakai sebagi bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kedua masalah pokok
itu ialah :
Ø Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( The Humanities ),
baik dari segi masing-masing keahlian ( disiplin ) didalam pengetahuan budaya,
maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
Ø Hakekat manusia yang
satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1. Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika),
manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia
(biologi).
2.
Ada
dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia:
Ø 1. Manusia
terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
* Jasad * Hayat.
* Ruh * Nafas.
* Jasad * Hayat.
* Ruh * Nafas.
Ø Manusia sebagai satu
kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
o Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang
menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
o Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang
pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian
“eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial
yang dapat dimengerti oleh orang lain.
o Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam
lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan
orang tua.
3. Hakekat manusia makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh
dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
4.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.
5.
Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
·
Perasaan
intelektual,
·
Perasaan
estetis,
·
Perasaan
etis,
·
Perasaan
diri,
·
Perasaan
sosial,
·
Perasaan
religius.
6.
Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
7.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
8. Kepribadian Bangsa Timur Budaya yang terdapat
di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban
daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah
tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur
Tengah,dan Timur.
9. Berada di lingkungan
yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan
budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
10.
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya,
lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda.
11.
Bangsa
timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat
toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung
ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang
timur itu baik dan ramah.
12.
Pengertian
kebudayaan Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
13.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak.
14.
perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
15.
Unsur-unsur
kebudayaan Mengenai
unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat,
mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi,
mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua
bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal,
antaralain : Bahasa, Sistem Pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi, Sistem Mata
Pencaharian, Sistem Religi, Kesenian.
16.
Wujud kebudayaan Koenjtaraningrat
yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
§ Wujud kebudayaan
sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya.
§ Wujud kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat
§ Wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia.
17.
Orientasi
nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan
tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan
solusi dalam memecahkan masalah.
18.
Ada
tiga asumsi:
v Orang dalam semua
budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
v Solusi yang tersedia
tidak terbatas.
v Satu solusi
cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak
pada setiap budaya.
19.
Perubahan
kebudayaan, Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi
karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda
sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
20. Ikatan manusia dan kebudayaan, Secara sederhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku
kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
1. Pendekatan
Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
2.
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia.
3.
pengertian
sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk
mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya.
4.
Ada
tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori
sastra, dan karya sastra.
Ø Ilmu sastra adalah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu
mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
Ø Teori sastra adalah
asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
Ø Seni sastra adalah
proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi,
cerpen/novel, atau drama.
5.
Karya
sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat
pembacanya.
6.
Horatius
mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih
jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
ü Karya sastra dapat
membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang
mengenai kehidupan yang ditampilkan.
ü Karya sastra dapat
memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam
karya.
ü Karya sastra dapat
memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita,
serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
ü Karya sastra
mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi
budaya bangsa dari generasi ke generasi.
ü Karya sastra dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial
budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu
tertentu.
7.
Latar
belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan
dengan masalah sebagai berikut :
v Kenyataan bahwa
bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya
yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari
ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
v Proses pembangunan
yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan
negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga
dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
v Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia,
menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH
1. Menurut kamus umum
bahasa indonesia karya w.j.s. poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat
suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau
sangat tetarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta
kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir
bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
2. Walaupun cinta kasih
mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara
keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih
lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah
kasih dapat diwujudkan secara nyata.
3. Ibnu al-araby
membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
1.Cinta
Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri
sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong
kita, berbuat baik pada kita.
2.Cinta
Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan
mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih
ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia
rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun
tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut.
3.Cinta
Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan
kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai
tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita
miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi.
4. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya adalah perasaan mudah
gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi
atau fisik. Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu
… tapi sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki.
5. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati
tengah)
Ciri-cirinya
adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati
tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi kadang inget kekasih hati
ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati
yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur
syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang
dirahmati Tuhan.
6.
Cinta
berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah
cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia
begitu dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. Hatinya
bergantung penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia. Dan itulah yang jadi
masalahnya. Ia terkadang lupa akan bajunya yang mungkin saja kurang pantas
dilihat. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia
pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan,
sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan.
7.
Berdasarkan
“Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta,
yaitu :
Ø Menyukai (liking)
atau pertemanan karib (friendship).
Ø Tergila-gila
(infatuation) atau pengidolaan (limerence).
Ø Cinta hampa (empty
love).
Ø Cinta romantis
(romantic love).
Ø Cinta persahabatan
sejati (companionate love).
Ø Cinta semu (fatuous
love).
Ø Cinta sempurna
(consummate love).
Ø Non Love.
BAB V
MANUSIA DAN
KEINDAHAN
1. Keindahan atau
keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi,
psikologi sosial, dan budaya.
2.
Sebenarnya
sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu
konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu
baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu
karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan
dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi.
3.
Pengertian nilai
estetika. Estetika
adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi
yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
4.
Pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi. Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera
biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh fakta
kekontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang indah. apabila kedua dasar ini
dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian
bahwa sesuatu itu indah.
5.
Menyebutkan Teori-teori dalam renungan. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia renungan atau merenung artinya diam memikirkan
sesuatu, termangu, memikirkan atau mempertimbangkan dalam-dalam. Biasanya
manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi.
6.
Dalam
merenung untuk menciptakan seni, ada beberapa teori yakni:
• Teori pengungkapan
• Teori metafisik
• Teori psikologis
• Teori metafisik
• Teori psikologis
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1.
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin.
2. Siksaan dapat
diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan.
3. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan,
kesepian dan ketakutan.
4. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia
pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya
pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah
dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan
seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa
dalam hidupnya saat itu.
5.
Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan
rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan
orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi
seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang
sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi.
6.
Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat
menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu
dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada
umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus,
ular, serangga dan lain sebagainya.
7.
Ada
10 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh manusia atau mereka yang masuk
dalam sumber phobia di muka bumi ini.
v Claustrophobia dan
Agoraphobia
v Takut ular
v Takut laba-laba
v Takut pada orang
lain
v Takut ketinggian
v Takut kegelapan
v Takut kilat dan
halilintar
v Takut terbang
v Takut Anjing
v Takut Dokter GiGI
8.
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
BAB VII
MANUSIA DAN
KEADILAN
1.
Keadilan
menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ektrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit.
2.
Berbagai macam
keadilan.
a.
Keadilan Legal atau keadilan moral
Plato
berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
b.
Keadilan Distributif
Aristoteles
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan
secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
c.
Keadilan Komutatif
Keadilan ini
bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat.
3.
Kejujuran atau jujur artinya apa yang
dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai
dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang
benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
4.
Curang identik dengan ketidakjujuran atau
tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa. Curang atau
kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani.
5.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan
antara lain:
Faktor ekonomi.
Faktor Peradaban dan Kebudayaan
Teknis
dan lain sebagainya
6.
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menjaga dengan hti-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih
jika ia menjadi teladan bagi orang disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin
yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku.
7.
Pembalasan
ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan
yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku
yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
2. Setiap manusia pasti
mempunyai pandangan hidup. Sedangkan pandangan hidup itu sendiri bersifat
kodrati. karena itu menentukan masa depan setiap manusia. Untuk itu perlu
dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu sendiri. Pandangan hidup adalah
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan
petunjuk hidup di dunia.
3. Pandangan hidup itu
banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya
ada 3 macam, yaitu :
o Pandangan hidup yang
berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
o Pandangan hidup yang
berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada
negara tersebut.
o Pandangan hidup
hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
4. Cita-cita adalah
keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua
merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
5. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
§ Faktor Manusia,
tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak.
Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
§ Faktor kondisi,
sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi
yang dia alami atau tidak.
§ Faktor tingginya
cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus
kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.
6. Kebajikan atau
perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik
karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika.
Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
7. Ada 3 hal faktor-faktor yang
menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
Faktor
pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan.
Faktor
lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun
tidak baik.
Faktor
pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga
sampai dewasa.
8.
Usaha
atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di
inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya.
Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu
sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup
sempurna.
9.
Keyakinan
atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau
kekuasaan allah.
10.
Menurut
Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
v Aliran Naturalisme: Hidup
manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
v Aliran Intelektualisme: Dasar aliran
ini adalah logika atau akal.
v Aliran Gabungan: Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal.
11.
Pandangan
hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut :
ü
Mengenal
ü
Mengerti
ü
Menghayati
ü
Meyakini
ü
Mengabdi
BAB IX
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
1. Arti dari tanggung jawab menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga dapat diartikan pula bahwa tanggung jawab adalah berkewajiban memikul,
menanggung segala sesuatunya, dan menanggung segala akibatnya.
2.
Tanggung
jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
3.
Tanggung
jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia
bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila dikaji lebih
lanjut, tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat
dari perbuatan pihak yang berbuat.
4.
Macam-Macam Tanggung Jawab:
§
Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
§ Tanggung jawab terhadap diri sendiri
itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
§ Tanggung Jawab
Terhadap Keluarga
§ Keluarga merupakan masyarakat dalam
arti sempit. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan.
§
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
§ Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk
sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut.
§
Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara
§ Suatu kenyataan lagi bahwa tiap
manusia, tiap individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat
oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
§
Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
§ Tuhan menciptakan manusia di bumi
ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia
agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak
bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci
melalui berbagai macam jenis agama
BAB X
MANUSIA DAN
KEGELISAHAN
1. Kegelisahan berasal
dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
2. Sigmon Freud seorang
ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa
manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril.
3.
Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara
lain:
Ø Kesulitan ekonomi
Ø Takut kehilangan harta,
jabatan dan popularitas
Ø Penyakit yang
menahun
Ø Kesulitan
mendapatkan pasangan hidup yang ideal
Ø Takut kehilangan
pasangan hidup
Ø Khawatir gagal dalam
berkarier
Ø Dan lainnya sebagainya
4.
Kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
Kecemasan tentang
kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa
lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya.
5.
Kecemasan Neoritis
Kecemasan yang
timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang
dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan
ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang
sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan.
6.
Kecemasan moril
Kecemasan moril
sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai
macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
Rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk
iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
7.
Sebab
sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya
seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
8.
Cara mengatasi kegelisahan
Mengatasi
kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih
dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang
paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada
tuhan.
9.
Keterasingan Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.
10.
Kesepian Kesepian berasal
dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti
merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami
kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia.
11.
Ketidakpastian Ketidak pastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian
artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,
keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua
adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi.
BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
1.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
2.
Persamaan
Harapan dan Cita-cita, Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
3. Cita-cita merupakan
Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu.
4. Cita-cita yang baik
adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi,
dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak
logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal
yang tidak-tidak.
5.
Penyebab
Manusia Mempunyai Harapan, Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan
hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.
6. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup.
7.
Dorongan
kodrat, Kodrat ialah
sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia
mempunyai kemampuan untuk itu semua.
8. Dorongan kebutuhan
hidup, sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam
kebutuhan hidup.
9. Kepercayaan berasal
dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan
adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran
10.
Teori Kebenaran Korespondensi, Teori
kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa
pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau
pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut.
11.
Teori Kebenaran Koherensi, Teori
kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria
koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan
jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
12.
Teori Kebenaran Pragmatis, Teori
kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi
oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya
suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori
tersebut bagi manusia untuk kehidupannya.
13.
Macam-macam Kepercayaan:
Ø Kepercayaan pada
diri sendiri
Ø Kepercayaan kepada
orang lain
Ø Kepercayaan kepada
pemerintah
Ø Kepercayaan kepada
Tuhan